Maret 27, 2011

Tergoda (curcol)

Memang manusia itu selalu tergoda. apa pun bentuknya pasti ada saja yang membuat tergoda, entah tergoda baju, sepatu, atau tergoda matematika diskret (hahahaa). Ngomong-ngomong soal tergoda Matematika Diskret alias Discrete Mathematics, memang sangat menggoda. Bukan masalah materinya yang enak untuk digoda, tapi ada faktor X yang membuat anak-anak tergoda untuk mengeksploitasi jiwa bergosip mereka. Entah bergosip apalah, tapi ini betul-betul terjadi.
Bab suka dan bab duka pun kian menghiasi hari-hari di kelas kami. Ketika ada kejayusan hadir di sela-sela ketakutan kita, ketika senyuman yang terkesan hinaan muncul di atas ketidakmampuan kita untuk mengerti. Ketika kita tidak mampu memberontak mempertahankan kreativitas kita, dan ketika kita hanya bisa pasrah berdiri termenung di depan papan tulis sambil mendengarkan curcol yang menyakitkan hati, batin, dan jiwa. Rasanya emosi ini sudah memuncak, emosi batin, emosi jiwa, dan emosi raga.
Namun, itulah yang membuat materi kuliah ini begitu populer di kelas kami, setiap perbincangan pun kami selalu membahas dan memberitakan materi ini, entah apa yang diberitakan. Kadang penuh cinta, kadang penuh dengki, kadang penuh kejayusan, dan kadang penuh canda-tawa riang gembira. Di luar materi pun kami meluapkan kreativitas kita, dan salah satu dari kami mempromosikan sebuah lirik lagu yang indah. Cekidot!

"TERBAYANG SATU WAJAH PENUH AMARAH PENUH DENGKI"
"TERBAYANG SATU WAJAH PENUH TAWA JUGA JUGA CANDA, TERBAYANG SATU WAJAH PENUH DENGAN KEJAYUSAN"

Dan hingga akhirnya, lirik-lirik itu pun lumayan menggembirakan bagi kami, kami bisa tertawa sepuasnya di luar. Namun, jangan harap bisa tertawa sepuasnya di dalam.
Akan tetapi, suatu saat nanti, semua cerita ini, akan menjadi cerita yang menarik untuk dibahas, dan kami pun akan selalu terkenang kelak. Dan kelak, ketika kami sudah menggantikan posisi dia, apakah kami juga akan seperti itu? hahhahaa lihat saja nanti :D

Januari 25, 2011

Ketika Bensin Habis

Hari ini, tanggal 25 Januari 2011, tepat H-1 ujian kalkulus lanjut alias Advance Calculus. Waaaaaaa perasaan campur aduk antara deg2an, nervous, penasaran, takut, aahhhhhhhhh... pokoknya semua serba tidak enak. Hati ini rasanya ingin segera menyudahinya. Semangat ada, tapi datangnya semangat dibarengi dengan rasa takut akan nilai D. Jika mendapat D, maka saya harus bertemu dengan hal itu lagi, hahahhhahahaa......
Aku, hanya seorang mahasiswa dengan prestasi yang biasa-biasa saja, maka wajarlah saya memprediksi hal-hal yang tidak saya inginkan. Itu bukan prediksi, tapi ancang-ancang. Hmmmmmmmm tapi sebelum semua terlanjur, maka saya akan mengantisipasi prediksi buruk saya dengan cara yang halal (wkwkkwkwkwk). Bingung mau apa, belajar pun rasanya sudah mentok samapai disitu. Andai ada keajaiban datang.
Antisipasi pun memerlukan banyak enegri, diantanya asupan gizi yang cukup dan tidur siang agar malamnya bisa bergadang. Hari ini saya pastikan energi dan semangat saya sudah full, istilahnya bensin saya sudah penuh. Namun masalahnya, jika bensin saya sudah habis di tengah jalan dan tidak ada SPBU atau kios eceran untuk mengisi ulang. Bagaimana saya bisa bertindak. Maka saya pun harus berjalan kaki menuntun kendaraan saya menuju tempat yang saya inginkan, yaitu hasil yang baik. Perjuangan diperlukan, teman. Jangan hanya berhenti karena bensin habis. Ingat pepatah, tiada rotan akarpun jadi. Tiada bensin, jalan pun jadi. Walau terjal dan berliku, yang penting bahagia pada akhirnya. Maka senyum pun akan bertebaran nantinya. 

*maaf, saya lagi ngegombal nih, buat menyemangati diri sendiri*