Bab suka dan bab duka pun kian menghiasi hari-hari di kelas kami. Ketika ada kejayusan hadir di sela-sela ketakutan kita, ketika senyuman yang terkesan hinaan muncul di atas ketidakmampuan kita untuk mengerti. Ketika kita tidak mampu memberontak mempertahankan kreativitas kita, dan ketika kita hanya bisa pasrah berdiri termenung di depan papan tulis sambil mendengarkan curcol yang menyakitkan hati, batin, dan jiwa. Rasanya emosi ini sudah memuncak, emosi batin, emosi jiwa, dan emosi raga.
Namun, itulah yang membuat materi kuliah ini begitu populer di kelas kami, setiap perbincangan pun kami selalu membahas dan memberitakan materi ini, entah apa yang diberitakan. Kadang penuh cinta, kadang penuh dengki, kadang penuh kejayusan, dan kadang penuh canda-tawa riang gembira. Di luar materi pun kami meluapkan kreativitas kita, dan salah satu dari kami mempromosikan sebuah lirik lagu yang indah. Cekidot!
"TERBAYANG SATU WAJAH PENUH AMARAH PENUH DENGKI"
"TERBAYANG SATU WAJAH PENUH TAWA JUGA JUGA CANDA, TERBAYANG SATU WAJAH PENUH DENGAN KEJAYUSAN"
Dan hingga akhirnya, lirik-lirik itu pun lumayan menggembirakan bagi kami, kami bisa tertawa sepuasnya di luar. Namun, jangan harap bisa tertawa sepuasnya di dalam.
Akan tetapi, suatu saat nanti, semua cerita ini, akan menjadi cerita yang menarik untuk dibahas, dan kami pun akan selalu terkenang kelak. Dan kelak, ketika kami sudah menggantikan posisi dia, apakah kami juga akan seperti itu? hahhahaa lihat saja nanti :D