Januari 25, 2011

Ketika Bensin Habis

Hari ini, tanggal 25 Januari 2011, tepat H-1 ujian kalkulus lanjut alias Advance Calculus. Waaaaaaa perasaan campur aduk antara deg2an, nervous, penasaran, takut, aahhhhhhhhh... pokoknya semua serba tidak enak. Hati ini rasanya ingin segera menyudahinya. Semangat ada, tapi datangnya semangat dibarengi dengan rasa takut akan nilai D. Jika mendapat D, maka saya harus bertemu dengan hal itu lagi, hahahhhahahaa......
Aku, hanya seorang mahasiswa dengan prestasi yang biasa-biasa saja, maka wajarlah saya memprediksi hal-hal yang tidak saya inginkan. Itu bukan prediksi, tapi ancang-ancang. Hmmmmmmmm tapi sebelum semua terlanjur, maka saya akan mengantisipasi prediksi buruk saya dengan cara yang halal (wkwkkwkwkwk). Bingung mau apa, belajar pun rasanya sudah mentok samapai disitu. Andai ada keajaiban datang.
Antisipasi pun memerlukan banyak enegri, diantanya asupan gizi yang cukup dan tidur siang agar malamnya bisa bergadang. Hari ini saya pastikan energi dan semangat saya sudah full, istilahnya bensin saya sudah penuh. Namun masalahnya, jika bensin saya sudah habis di tengah jalan dan tidak ada SPBU atau kios eceran untuk mengisi ulang. Bagaimana saya bisa bertindak. Maka saya pun harus berjalan kaki menuntun kendaraan saya menuju tempat yang saya inginkan, yaitu hasil yang baik. Perjuangan diperlukan, teman. Jangan hanya berhenti karena bensin habis. Ingat pepatah, tiada rotan akarpun jadi. Tiada bensin, jalan pun jadi. Walau terjal dan berliku, yang penting bahagia pada akhirnya. Maka senyum pun akan bertebaran nantinya. 

*maaf, saya lagi ngegombal nih, buat menyemangati diri sendiri*